01 Agustus 2009

LUAS SYURGA SELUAS LANGIT DAN BUMI

Menurut keterangan Al-Qur'an bahwa luasnya syurga itu, seluas tujuh langit dan bumi. Dan syurga itu, bertingkat tujuh, dari tingkatan yang rendah sampai tingkatan tinggi, semua itu disediakan untuk membalas amal perbuatan orang-orang mukmin, sesuai dengan hasil amal perbuatan masing-masing, dalam melakukan ibadat maupun menjauhkan maksiat. Baik amal ibadat kepada Alloh maupun amal baik kepada sesama manusia, sebagaimana Firman Alloh :

وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ

"berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi."

Firman Alloh dalam ayat lain :

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,"

Dengan keterangan-keterangan ayat-ayat seperti ini, dapat kita mengetahui, bahwa luas atau lebar syurga, beberapa kali besar dari langit dan bumi. Artinya beberapa kali luas dari bumi dan dari langit-langit yang tujuh.
Menurut Al-Qur'an bahwa setelah hari kemudian, setelah selesai semua manusia dihisab, di hadirat Alloh, tidaklah mereka akan tinggal menetap lagi di bumi ini. Setelah amal mereka di periksa oleh Alloh, dan ditimbang dengan seadil-adinya, di dalam sidang mahkamah agung Illahi, setelah di cek amalnya masing-masing, mereka akan diseberangkan kealam lain, ke Syurga atau ke Neraka.
Di Padang Mahsyar mereka telah mendapat surat putusan, dalam surat mana diterangkan, bahwa ke Syurga kah ia, atau ke Neraka. Hanya Tuhanlah yang memutuskan perkaranya itu. Hal ini pun bergantung kepada amal perbuatan mereka masing-masing, tatkala mereka hidup di dunia. Yang dimaksud dengan kata Syurga, adalah ia suatu tempat kemenangan dan tempat kesenangan. Dia adalah beberapa negeri yang sangat besar, yang berada di luar angkasa bumi, yang pada hakikatnya cuma Alloh saja yang Maha Mengetahui. Disitulah tempat bersenang para orang mukmin, orang-orang salih, para wali-wali, alim 'ulama, dan para ambiya' setelah mereka berada disitu.
Disitu mereka bebas dan aman hatinya, mereka tidak usah melakukan ibadat lagi, tidak usah puasa dan sembahyang lagi, ditempat itu mereka tidak usah pusing kepala memikirkan kebutuhan hidup sehari-hari. Mereka bebas dari perasaan bingung dan susah.
Tentang keindahan Syurga telah di terangkan berulang-ulang di dalam Al-Qur'an, di dalam surat Al-Waqi'ah, surat Al_rahman, surat Al-Insaan dan lain-lainnya, maka : "Barang siapa suka meneliti Al-Qur'an satu persatu, akan bertambah jelas baginya, bagaimana yang hakikatnya keadaan Syurga itu, dan bagaimanakah keadaan manusia hidup di situ.
Cobalah kita ikuti keterangan beberapa ayat Al-Insaan sebagai berikut :

فَوَقَاهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَٰلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا

"Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati."

وَجَزَاهُمْ بِمَا صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيرًا

"Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera,"

مُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ ۖ لَا يَرَوْنَ فِيهَا شَمْسًا وَلَا زَمْهَرِيرًا

"di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan."

Demikianlah keterangan ayat surat Al-Insaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar