03 Agustus 2009

SIAPAKAH MANUSIA YANG PERGI KE RUANG ANGKASA?

Apakah ada yang bertanya dimanakah syurga itu? Siapakah diantara manusia yang pernah melihat syurga? Dan bilakah ia melihatnya?
Sebetulnya ada orang yang telah melihat Syurga itu, dari pada penduduk dunia ini selain dari Nabi Adam a.s. Pertama Nabi Idris dan kedua Nabi Muhammad s.a.w.
Nabi Idris a.s. demikianlah ceritanya, diantara turunan Nabi Adam a.s. yang terdekat, yang menjadi Nabi sesudah beliau ialah nabi tsis, kedua nabi Idris a.s.
Tiap Nabi tugasnya ialah menganjurkan umatnya, supaya beribadat kepada Tuhan, akan tetapi biasanya anjuran mana tidak diturutnya, dan lalu timbul pertentangan dan permusuhan terhadap nabi itu. Dapat dikatakan bahwa menjadi seorang nabi pasti dimusuhi oleh umatnya.
Demikianlah kiranya Nabi Idris a.s maka untuk menengkan dirinya dan menghindarkan diri dari gangguan kaumnya, selagi beliau duduk beribadat, lalu pergilah nabi Idris a.s. keluar kota setiap pagi seorang diri untuk beribadat di tempat yang sunyi. Disanalah beliau beribadat, sampai petang baru beliau kembali, demikian dilakukan setiap hari.
Pada suatu hari, tatkala beliau sedang pergi menuju tempat peribadatannya, bertemu seorang laki-laki yang tidak dikenal, dan selalu berjalan membuntutinya dari belakang. jika Nabi Idris berhenti ia lalu berhenti, dan jika Nabi Idris berjalan ia pun turut berjalan lagi. Begitu dengan begitu, akhirnya Nabi Idris menaruh curiga, apakah maksud orang itu.
Lalu beliau bertanya : Maaf saudara, saya akan bertanya, siapakah sebenarnya anda ini, dan apakah gerangan maksud anda, jika saya berjalan anda turut membuntuti saya dari belakang dan jika saya berhenti anda lalu berhenti pula?
"Sebetulnya, kata orang itu saya ingin berkawan kepada anda"
Nabi Idris : "Kalau demikian maksud anda saya berterima kasih dan saya terima dengan segala senang hati dan siapakah sebenarnya anda ini?
"Saya sebenarnya adalah malaikatul-Maut" kata orang itu.
Nabi Idris kaget : "Malaikatul maut? hendak mengambil nyawa sayakah anda ini, silahkanlah"
Malaikatul-Maut : "Tidak, saya tidak bermaksud mengambil nyawa anda. Dan kalau sudah waktunya tentu saya tidak berpanjang kalam lagi, sesaat ini juga saya akan cabut nyawa anda. Dan kedatangan saya semata-mata untuk berkawan pada anda"
Nabi Idris : "Nah, jikalau demikian, marilah kita lanjutkan perjalanan ini menuju tempat peribadatan saya".
Demikianlah Nabi Idris bersahabat dengan malaikatul-maut dan mereka duduk beribadat setiap hari pada suatu ketika dengan tidak disangka-sangka Nabi Idris berkata kepada rekannya : "Ya malaikatul-Maut, ada maksud saya yang saya harap cuman andalah yang dapat menyampaikan maksud saya ini".
Malaikatul maut : "Baiklah, cobalah saja ceritakan barangkali saya dapat menolongnya".
Nabi Idris : "Saya ingin tahu bagaimana rasanya di cabut nyawa, itulah permintaan saya"
Malaikatul-Maut : Memang tugas kewajiban saya demikian, akan tetapi untuk mencabut nyawa anda sekarang ini saya tidak berani belum sampai waktunya. Saya merasa heran, orang lain merasa takut akan mati, dan mengapa anda malah memintanya?"
Nabi Idris : "Buat saya tidak soal, kapan saja manusia bisa mati, dan yang saya minta cuma ingin tahu bagaimana rasanya mati itu, lain tidak"
Kemudian malaikat itu sujud kehadirat Illahi selesai itu lalu Nabi Idris disuruh berbaring kemudian dicabut nyawanya perlahan-lahan, lalu matilah Nabi Idris seketika itu tidak berkutik lagi. Setelah itu turun beberapa malaikat dari langit katanya : "Hai Malaikatul-Maut, mengapa anda cabut nyawanya, padahal ini bukan waktunya?"
kata Malaikatul-Maut : "Ini hanya untuk sebentar saja. Dan ini pun adalah untuk menuruti kehendak Idris sendiri seizin Alloh S.W.T. lalu kembalilah malaikat-malaikat itu kelangit.
Beberapa saat kemudian nyawa Nabi Idris dimasukkan kembali dalam tubuhnya dan setelah nyawanya masuk lagi sebagaimana asalnya beliau lalu hidup kembali lalu bangun duduk sambil menggeleng-gelengkan kepala. Katanya : "Ah kawan demikianlah kiranya rasanya maut, jika saya akan mati, saya tidak akan kaget lagi. Beginikah caranya anda mencabut nyawa manusia, apakah semuanya demikian rasanya orang yang di cabut nyawanya?
Kata Malaikatul-Maut : "Tidak semuanya, dan tidak sama. Itu tergantung kepada keadaan orang itu kelak, dan ini adalah dicabut nyawa yang seringan-ringannya. Bagaimana anda rasakan Idris, pada ketika keluar nyawamu?
Jawab Nabi Idris : "Ah bukan buatan rasanya. Seluruh kulit tubuh rasa seperti dikeset, seperti orang menguliti kulit kambing dan pada nyawa keluar berbareng dengan itu saya lihat seolah bintang bintang dilangit jatuh berhamburan ke bumi, dan serasa langit runtuh menimpa bumi dan saya tertimbun didalamnya. Demikianlah perasaan saya disaat itu."
Nabi Idris bermaksud lain lagi, pada suatu masa nabi Idris berkata kepada Malaikatul-Maut "Ya kawan, dapatkah kiranya anda mengajak untuk naik kelangit akan melihat neraka?"
Oh Idris, ada pula lagi permintaan anda yang aneh-aneh saja. Dulu anda ingin di cabut nyawa, tegasnya ingin mati, sedang orang lain takut akan mati, dan sekarang ingin keneraka pula katanya.
Kata Nabi Idris : Kalau memang anda betul mengakui kawan pada saya, saya kira tidak keberatan untuk menyampaikan keinginan saya, cobalah anda memohon untuk saya soal itu, kepada Tuhan Yang Maha Kuasa".
Malaikatul-Maut itu sujud kehadirat Alloh, selesai sujud malaikat itu berkata : "Permohonan anda terkabul dan marilah ikut saya"
Nabi Idris dibawa malaikatul-Maut pergi melihat neraka, seketika keduanya sampai di neraka, keduanya disambut oleh malaikat Malik Zabaniyah penjaga Neraka atau pengurus Neraka. Malaikatul Maut menceritakan apa maksud kedatangan keduanya datang keneraka. Lalu dibukakan pintunya terlihat oleh Nabi Idris akan terompah dari Besi. Dan terompah ini untuk disuruh pakaikan orang orang yang akan disiksa disitu.
Kemudian Nabi Idris minta Izin untuk coba memakai terompah itu sambil dinyalakan apinya. Setelah terompah itu merah seperti bara lalu Nabi Idris memasukan kakinya keterompah itu. Baru saja diletakan kakinya beberapa menit saja Nabi Idris berteriak karena panasnya. Lalu buru-buru kakinya diangkat kembali rasanya panas terompa itu bukan buatan bagaikan meletus otak kepalanya.
Kata Malaikatul Maut : "Bagaimana rasanya?"
Cukup Panas kata Nabi Idris hampir hampir saja pecah kepala saya karena panasnya.
Selesai itu Nabi Idris minta izin dan berterima kasih kepada malaikat penjaga neraka dan lalu meninggalkan tempat itu. Sungguh hebat dan mengerikan segala macam siksaan yang akan ditimpakan kelak kepada orang yang akan dimasukan kedalam neraka. Kata Malaikatul-Maut : "Puaskah anda Ya Idris, marilah kita kembali"
Kemudian kata Nabi Idris dengan tiba-tiba : "Tunggu dulu kawan, ada suatu hal yang saya akan bicarakan kawan"
Malaikatul-Maut memandang kepadanya : Cobalah katakan"
"satu lagi permintaan saya, terlanjur saya sudah berada disini, sudah melihat dari dekat keadaan neraka, maka akan penasaran kiranya hati saya, kalau tidak sekalian melihat Syurga dari dekat, bukankah begitu kawan?" Kata Nabi Idris sambil tersenyum, sehingga malaikatul-maut turut tersenyum pula sambil berkata : "Anda memang benar pintar. Ada-ada saja permintaan anda ini"
kemudian Malaikatul-Maut itu sujud kehadirat Alloh, selesai sujud malaikat itu berkata : "Marilah Idris, permohonan anda telah diterima"
Kemudian keduanya menuju Syurga. Dan benar saja beberapa puluh meter dari pintu gapura Syurga Nabi Idris telah dapat mencium wangi-wangian Syurga yang amat harum, dan telah dapat mendengar lagu-lagu Syurga yang amat merdu. Malaikatul-Maut bercakap-cakap sebentar seelah memberi salam kepada malaikat Ridwan. Keduanya di persilahkan masuk. Alangkah tercengangnya Nabi Idris melihat akan keindahan Syurga, kiranya di Syurga lain daripada didunia. Gedung-gedung yang bagus-bagus dan menara yang tinggi serta sungai-sungai yang besar yang airnya dari Madu, susu, arak dan sebagainya. Kebun-kebun buah-buahan yang sangat teratur, pohon-pohon buah yang sangat rindang daunnya dan sangat lebat buahnya, pohon-pohon anggur, apel, delima, pisang, segala ada disana. Taman-taman bunga yang sangat indah dan sangat teratur letak pohonnya. Serta kolam air mancur, yang menambah ta'jub mata memandang disekelilingnya, harum semerbak bau bunga yang sedang mekar berkembang.
Puas Nabi Idris melihat pemandangan yang indah-indah lalu Nabi Idris di ajak melihat Mahligai mahligai syurga. Nabi Idris terpesona lagi melihat bidadari Syurga yang cantik-cantik dan tidak membosankan mata memandangn dengan pakaian mereka yang luar biasa bagusnya serta bertabur intan berlian didadanya yang menambah gairah siapa melihatnya. Malaikatul-Maut memperkenalkan kepada mereka, bahwa inilah seorang daripada Nabi Alloh yang masih Hidup dibumi untuk melihat keadaan Syurga.
Nabi Idris dipersilahkan duduk dikursi yang sangat indah dan sangat empuk dan dilantai dihampari permadani yang sangat indahnya. Tidak lama kemudian datanglah bidadari pelayan syurga membawa nampan berisi makanan dan buah-buahan yang beraneka ragam rupanya dan dihidangkan minum minuman yang sangat lezat cita rasanya, dan tidak memabukkan. Bukan main lezat dan nikmat rasa makanan dan buah-buahan sehingga sukar untuk Nabi Idris mengatakannya, berbarengan Nabi Idris menikmati buah-buahan itu terdengarlah suara lagu yang sangat merdu.
Dalam pada itu terpikirlah dalam hati Idris, untuk tidak kembali lagi kedunia, segan hatinya. Untuk ia kembali lagi kebumi, dan bagaimanakah akalnya, dan apa alasannya ia telah menyusun jawaban-jawabannya.
Setelah Nabi Idris puas menikmati makan-makanan dan minuman yang lezat lalu beliau diajak melihat-lihat ruangan dan bilik-bilik di Syurga. Yang mana di tiap bilik itu ada penghuninya bidadari serta inang pengasuhnya.
Kemudian setelah itu lalu Nabi Idris diajak pulang, maka setelah mereka sudah berada diluar dan sedang menuju akan jalan pulang, tiba-tiba kata Nabi Idris : Oh, Tunggu dulu kawan, saya lupa memakai terumpah saya tertinggal di dalam bilik sana, tunggu saya akan mengambilnya"
Kemudian Malaikatul-Maut mengiringi nabi Idris sampai ke Pintu, dan Nabi Idris lalu masuk kedalam. Kemudian setelah beliau di dalam, Ia terus diam dan tidak mau keluar lagi. Sehingga bidadari merasa heran, Malaikatul-Maut lalu datang menghampiri Nabi Idris dan berkata : Ya Idris, marilah kita kembali kedunia"
"Tidak kawan, kata nabi Idris, saya segan untuk kembali kedunia lagi, betul-betul saya tidak mau keluar dari sini"
Semua yang mendengar kata Nabi Idris merasa heran dan merasa kaget, kata Malaikatul-Maut : "Ya Idris, marilah kita kembali, jangan sampai di Murkai Alloh."
Kemudian kata Nabi Idris : "Tahukah anda sekalian, Tuhan telah berfirman siapa yang telah masuk Syurga kekal tidak akan keluar lagi buat selama-lamanya.Saya Tahu, orang yang boleh masuk Syurga ialah orang yang telah menjalankan perintah Alloh. Dan telah melalui beberapa perkara. Orang yang sudah mati, cobalah anda pikir. Saya sudah melakukan kewajiban saya sebagai Rosul, dan saya telah merasakan Mati, kemudian saya telah merasakan Api Neraka, dan sekarang saya sudah berada di Syurga, mengapakah saya perlu keluar lagi?"
Semua malaikat yang hadir dan segala bidadari merasa kagum akan jawaban Nabi Idris yang begitu lancar dan tepat. Sehingga malaikatul-maut tidak berdaya dan tidak dapat menjawabnya sehingga mereka jadi berpandangan dan tidak dapat berkata apa-apa sepatah pun.
Kemudian Malaikatul-Maut itu sujud kepada Tuhan melaporkan hal itu.
Kemudian selesai ia sujud, terdengar suara dari Hadratulloh : "Ya Idris, memang benar telah aku janjikan, bahwa syurga itu kusediakan untuk hamba-hambaku yang beramal salih. Dan memang benar, siapa yang masuk ke Syurga tidak keluar lagi buat selama-lamanya. Tapi ingat ya Idris, aku telah membuat peraturan dan hukum atau rencana yang tidak akan aku rubah dan telah aku tetapkan dan tidak akan aku cabut kembali, Bahwa :
  • dibenarkan orang yang masuk Syurga orang yang taat
  • dibenarkan orang itu masuk ke Syurga, setelah Yaumil-Qiyamat
  • dibenarkan orang itu masuk ke Syurga, setelah dihisab
  • dibenarkan orang itu masuk ke Syurga, setelah bersih dari dosa
  • dibenarkan orang itu masuk ke Syurga, setelah umat Nabi Muhammad lebih dahulu
Demikianlah antara lain peraturan yang telah aku tetapkan. Oleh karena itu, tidaklah engkau berhak tinggal di Syurga pada waktu sekarang ini"
Mendengar itu Nabi Idris merasa sedih hatinya, sembahnya : "Ya Tuhanku, hamba menurut saja akan putusan-Mu itu, akan tetapi hamba mohon kehadirat-Mu dan Rahmat-Mu. Hamba merasa enggan kembali kedunia lagi ya Tuhanku. Terserah kepada engkau akan menempatkan hamba dimana saja, hamba akan berbuat ibadat sementara menanti kiamat akan tiba"
Akhirnya dengan se izin Alloh Nabi Idris tinggal menetap dilangit yang ke empat, yang mana ketika Nabi Muhammad S.A.W. Mi'raj diberi kesempatan bertemu dengan Nabi Idris A.S.
Demikianlah manusia yang pertama dari penduduk Dunia yang telah pergi kealam Syurga, atau telah pergi keruangan angkasa dan ia akan turun nanti setelah Qiyamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar