03 Juli 2009

BERMACAM-MACAM RUPA MALAIKATUL-MAUT KETIKA AKAN MENCABUT NYAWA

Diriwayatkan dalam hadits, ketika seorang akan mati, datanglah malaikatul-maut kepadanya, dengan bermacam-macam rupa. Ada dengan rupa yang menyenangkan, dan ada pula dengan rupa yang menakutkan.
Jika ia datang kepada orang mu'min dan sholih, dia datang dengan rupa manusia yang bagus dan menyenangkan dengan memakai pakaian bagus dan rapih serta harum baunya. Dengan lebih dulu mengucap "salam" serta dengan budi bahasa yang sopan, barulah dicabut nyawa orang itu, tidak dengan kekerasan.
Kalau sekiranya bukan kepada orang yang shalih, maka datanglah malaikat maut dengan rupa yang hebat dan menakutkan. Dengan rupa yang seram dan mengerikan, dan dengan secara paksa dan kasar sehingga merasa sangat sakit ketika ia mencabut nyawa orang itu.
Hal ini dapat disaksikan oleh yang hadir ketika melihat seorang sedang "Naza" sakaratul-maut. Ada orang yang ketika akan sakarat air mukanya nampak gelisah, ngeri dan kecut tampang mukanya. Ada yang ketika akan sekarat kelakuannya seperti ayam yang dipotong, waktu menghembuskan nafas yang penghabisan, mulutnya terbuka lebar dan biji matanya mendelik, menakutkan siapa yang melihatnya. Ini menandakan bahwa orang itu dalam sekarat yang menyakitkan. Dan inilah tandanya orang yang berdosa.
Ada orang yang akan mati, walaupun sakitnya telah payah, tapi kelihatannya tenang dan tentram. Terbayang ketenangan hatinya pada wajahnya.
Tidak nampak dimukanya takut dan ngeri. Kelihatan air mukanya manis dan berseri, senyumnya terlukis di bibirnya, walaupun matanya cekung dan mukanya pucat, karena sakitnya yang terlalu parah.
Tatkala menarik nafas penghabisan kelihatan ia tenang dan tentram, tidak gelisah. Inilah menandakan bahwa orang itu di dalam ketika sekarat, merasa bahagia, senang hatinya meninggalkan dunia ini.
Kata Imam Ghozali dalam kitabnya "Ihya' Ulumuddin", riwayat dari Ibnu Abbas : Katanya, Nabi Ibrahim a.s. adalah orang yang sangat teliti. beliau mempunyai ruangan khusus dijadikan tempat ibadat, dan apabila beliau akan pergi-pergian selalu pintunya dikunci dan anak kuncinya dipegang oleh beliau sendiri. Pada suatu ketika beliau membuka pintu kamarnya, beliau jadi terperanjat karena di dalam kamarnya ada orang laki-laki yang kelihatannya mencurigakan.
Tanya Nabi Ibrahim : "Siapakah yang mengijinkan engkau masuk ke kamar ini?"
"Yang menyuruhnya yang memiliki rumah ini", Jawab orang itu.
Kata Nabi Ibrahim : "Akulah yang memiliki rumah ini"
Kata orang itu : "Yang memiliki alam semesta"
Mendengar jawaban demikian Nabi Ibrahim menjadi agak terkejut, dan balik bertanya lagi :
"Kalau begitu, siapakah engkau?"
"Aku adalah malaikatul-Maut"
Nabi Ibrahim tambah terkejut lagi, tapi beliau tidak menunjukai kekejutannya itu, dn lalu bertnya lagi : "Dapatkah engau tunjuki rupamu bagaiman ketika engkau akan mencabut nyawa orang mu'min?"
"Tentu saja bisa, kata malaikatul-maut. Cobalah alihkan pandanganmu kesana........."
Nabi Ibrahim menengok kearah lain. Kemudian ketika itu, dilihatnya malaikat itu telah berganti rupa. Seorang pemuda tampan bagus wajahnya, serta berpakaian bagus pula dan harum.
Kata Nabi Ibrahim : "Kalau begini keadaanmu, datang kepada orang mu'min, sungguh menyenangkan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar