04 Juli 2009

SIAPAKAH YANG MERASAI NI'MAT ATAU AZAB KUBUR?

Tentu para pembaca akan bertanya siapakah yang menerima pertanyaan kubur dari malaikat Munkar dan Nakir. Apakah badan kasar itu yang menjawab atau ruhnya?
Seperti apa yang telah diterangkan diatas, bahwa orang yang mati itu, adalah karena telah dicabut ruhnya oleh malaikatul-maut. Ruh kembali dibawa ke hadhirat Alloh dan ruh-ruh itu, ditempatkan di langit-langit pertama sampai langit ketujuh, sebagaimana telah dibicarakan. Dan tinggal jasadnya berada di dalam tanah, dan jasad ini sudah tidak berfungsi lagi apa-apa lagi, dia sudah kembali ke asal, asalnya mati dan kemudian jadi mati lagi!!!
Secara aqliah dan ilmiah memang sudah tidak berfungsi lagi, ibarat batu batery yang sudah tidak bermagnet lagi.
Jika demikian, siapakah yang merasai nikmat kubur atau siksaanya?
Dan siapakah yang menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir?
Bagaimana orang mati di dalam laut? Mati dimakan ikan, atau mati di telan ular, atau mati terbakar dan sebagainya?
Maka untuk menjawab pertanyaan ini baiklah kita selidiki kembali keadaan tubuh halus manusia. Yang dinamakan badan kasar yang terdiri dari darah, daging, kulit dan tulang. Tulang itu dibungkus dengan daging, pada daging itu mengalir darah, dan daging ini dibungkus dengan kulit.
Maka di dalam tubuh kasar itu ada beberapa macam tubuh halus yang masing-masing bekerja pada fungsinya sendiri-sendiri :
  1. Ruh untuk menghidupkan tubuh kasar,
  2. Rawan untuk menghayal,
  3. Akal untuk berfikir,
  4. Hawa budi rasa,
  5. Nafsu, iradat (jiwa),
  6. Malaikat hafazah, ruhani yang baik,
  7. Syetan jahat, untuk menimbulkan amarah.
Selagi manusia hidup dia ada mempunyai hawa dan nafsu.
Sekarang kembali kita bicarakan orang yang mati. Kita lihat dia sudah mati dan sudah dikubur didalam tanah. Apakah kita tahu ahli kubur itu sedang mengalami siksa atau nikmat kubur?
Cuma kita dapat mengatakan bahwa orang yang beriman dan beramal shalih akan mendapat nikmat kubur. Sebagai contohnya kita melihat orang sedang tidur, yang kita lihat dadanya naik turun, dengan nafasnya keluar masuk menghisap udara. Dapatkah kita mengetahui yang tidur itu sedang dapat mimpi senang atau dapat mimpi susah? Tidak!
yang jelas kita lihat dia sedang tidur. Apakah yang sedang dirasa oleh tubuh halusnya dalam mimpinya itu? kita baru dapat tahu apa yang dirasakan dalam mimpinya itu setelah ia menceritakan kepada kita.
Demikian pula orang yang mati, meskipun badan kasarnya musnah telah menjadi tanah, atau hancur dimakan apai, atau dimakan binatang buas, akan tetapi jiwa atau rasanya tetap hidup, tidak mati selama-lamanya.
Tubuh kasar manusia boleh tidur, dan boleh mati, akan tetapi tubuh halus manusia tetap abadi. Jiwa atau rasa manusia tidak tidur, tidak mati hangus terbakar tidak hancur dimakan api, dan tidak akan mati buat selama-lamanya.
Begitulah Tuhan ciptakan ruh itu selama-lamanya.
Menurut pendapat penulis, yang sering terjadi dikalangan umat manusiayang sering kesurupan, atau kemasukan ruh halus yang sering terjadi pada orang-orang perempuan, dan penulis sendiri sering menyaksikan peristiwa seperti itu.
Pernah terjadi pada tahun 1950 ketika penulis berada di garut, seorang wanita hamil tua, katanya "kemasukan" sedari soremaghribia tidak sadar, katanya tidak karuan.
Menurut keterangan orang tuanya katanya ketika maghrib ada kelapa jatuh dari pohonnya, kemudian dipungutnya oleh wanita yang hamil itu.
Nah mulai saat itulah wanita hamil ini "Mengoceh terus, mengaku "sianu" datang minta anu"
Kebetulan pada pagi harinya saya dipanggil datang kesitu, diminta tolong kepada saya supaya dapat mengusir ruh yang "menumpanginya". saya tahu bahwa itu bukan ruhani orang yang sudah mati, itu tidak lain adalah ruh Syaitani untuk mengelabui manusia, supaya orang mau percaya kepadanya.
Kemudian saya membaca Fatihah, membaca Qulhu, Qul a'udzu birobbil falaqi, birobbin nas, ayat kursi shalawat dan do'a.
Kemudian beberapa menit dengan izin Tuhan pulih kembali kesadarannya wanita itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar