18 Juli 2009

ISROFIL MENIUP SANGKAKALA

وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۚ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ

"Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri." (Q.S An-Naml ayat 87 )

Dalam ayat diatas tegas sekali Tuhan mengatakan dikala sangkakala ditiup oleh Israfil akan kaget semua yang ada dibumi maupun dilangit. Sesungguhnya yang dimaksud dengan kata terkejut, ialah bukan sekedar kaget seperti orang mendengar guntur, akan tetapi adalah terkejut yang mematikan. Akan tetapi tidak semuanya mati, ada kekecualian yang tidak turut mati, hal ini tentunya sudah diatur lebih dahulu oleh Alloh Yang Maha Kuasa. Maka dengan sebab teriakan Israfil ini akan matilah tiap-tiap yang berjiwa dimuka bumi, manusia dan hewan didarat dan dilaut akan mati semuanya habis tidak tersisa.
Karena tekanan suara Israfil yang seribu geledek kerasnya, maka putuslah rangkaian hati dan jantung manusia. Pecah segala anak telinga, lalu keluar darah dari mulut dan dari hidung dan juga dari liang bulu roma menetes darah.
Alangkah hebatnya teriakan Israfil. Semua yang dilakukan Israfil adalah tugas dari Alloh yang harus dijalankan pada hari itu. Kemudian gunung-gunung yang tinggal sedikit belum hancur maka pada saat itu gunung-gunung itu lalu punah sama sekali laksana debu beterbangan.
Segala manusia dan benda-benda berpelantingan diudara kemudian jatuh kebumi.
Kemudian lama kelamaan wajah bumi berubah berangsur-angsur, lembah dan jurang menjadi rata. Tidak nampak sungai-sungai dan danau-danau, tidak ada sawah dan ladang, tidak ada desa dan kota, tidak ada kebun dan hutan belukar, tidak ada gedung dan jembatan, tidak ada manusia berjalan-jalan dan tidak ada hewan-hewan berkeliaran. Semua kelihatan lenang dan lenggang, keadaan sunyi dan sepi, muka bumi sudah berubah keadaannya, wajah bumi kelihatan putih laksana perak.

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
وَأَشْرَقَتِ الْأَرْضُ بِنُورِ رَبِّهَا

"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)."

"Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya;"
( Q.S Az-Zumar ayat 68-69)

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنْسِفُهَا رَبِّي نَسْفًا
فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفْصَفًا
لَا تَرَىٰ فِيهَا عِوَجًا وَلَا أَمْتًا

"Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya,
maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali,
tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi."
(Q.S Thaha ayat 105-106-107)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar