16 Juli 2009

MENJELANG DUNIA KIAMAT

Setelah datang daabbatul-ardhi manusia sudah menjadi panik, dimana-mana orang membicarakan daabbatul-ardhi. Dikala itu ada orang yang tenang-tenag hatinya menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dengan penuh tawakkal, iman dan yakin kepada Alloh, bahwa Alloh beserta orang yang beriman :
لَاتَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
"Jangan bersedih, Alloh beserta kita"

Kata-kata ini bukan sekadar kata-kata, ini telah dibuktikan atas pengalaman-pengalaman Nabi dan para Muslimin, bahwa Alloh betul-betul menolong kepada hamba yang mukmin, betul-betul Alloh memberi pertolongan pada saat-saat dibutuhkan.
Konon keterangannya, sebelum menjelang dunia kiamat orang mukmin selalu memohon kepada Alloh : Ya Alloh, kami minta perlindungan dari bahaya kiamat. Maka oleh karena sebelum mengalami dunia kiamat, kaum Muslimin dipanggil pulang lebih dahulu ke hadhirat Alloh, maksud dari pada itu agar orang-orang mukmin tidak sampai menderita bencana kiamat itu. Apa sebabnya? Maka untuk menjawab pertanyaan ini, baiklah kita teruskan membaca risalah ini selanjutnya.
Pada suatu ketika seluruh penduduk dunia tiba-tiba jadi terperanjat, hati mereka terkejut, dirasa disana-sini bumi bergetar, kemudian bergoncang perlahan-lahan, dan dibarengi suara gemuruh bergegar-gelegar, gunung-gunung mulai batuk-batuk, permulaan dengan kecil-kecilan dan makin lama makin terasa keras bumi bergetar akibat gunung meletus, dan kemudian getaran itu semakin keras bumi jadi bergoyang, bumi bergoncang semakin keras.
Perhatikan Firman Alloh dalam surat Al-Waqi'ah ayat 4-6 :

إِذَا رُجَّتِ الْأَرْضُ رَجًّا * وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا * فَكَانَتْ هَبَاءً مُنْبَثًّا

"apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, * dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya, * maka jadilah ia debu yang beterbangan,"

Perhatikan Pula Firman Alloh dalam surat Al-Zalzalah ayat 1-3 :

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا * وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا * وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا

"Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), * dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, * dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?"

Seluruh gunung-gunung dimuka bumi semuanya bekerja siang dan malam, gunung-gunung yang disangka sudah padam berabad-abad lamanya, tapi kini turut aktif bekerja memuntahkan isi perutnya tidak berhenti-hentinya, seolah-olah isi perutnya akan dikeluarkan seluruhnya.
Dari karena goncangan bumi yang sekeras-kerasnya, sehingga orang tidak dapat duduk diam, isi perut dikocok bagai akan muntah, rumah-rumah dan gedung-gedung bertingkat menjadi runtuh timpa menimpa, lalu menindih orang. Banyak orang menjadi korban tertindih rumah, tertimbun puing-puing dan batu-batu, tertindih pohon-pohon dan tertimpa tiang listrik dijalan raya dan dimana-mana.
Rumah-rumah di desa-desa, dilereng-lereng gunung atau didekat gunung, munah tertimpa batu-batu besar yang disemburkan dari dalam kawah gunung. Sawah ladang musnah tertimbun lahar dan lumpur yang panas, yang dimuntahi oleh gunung yang sedang meletus. Bergelegar-gelegar suara letusan gunung bagai memekakkan anak telinga. Binatang-binatang ternak habis mati bergelimpangan disana sini, hutan-hutan belukar jadi terbakar, segala marga satwa habis mati berkaparan tidak karuan.
Pada saat itu, lupalah orang yang menyusukan kepada anak yang disusuinya, dan orang yang hamil akan gugur kandungan pada saat itu juga. Keadaan manusia seperti orang yang sedang mabuk, padahal bukan mabuk karena minuman keras, hanya gempa kiamat hebat sekali.
Air-air laut bersimbah kedarat mengkaramkan kota dan negeri yang ada di pesisir pantai. kota-kota hancur berantakan, disana-sini timbul kebakaran-kebakaran hebat, kendaraan tidak dapat berlalu lintas, karena jalan-jalan raya tertimbun puing-puing gedung yang roboh menimpa jalan, sehingga lalu lintas macet.
Alam dunia seolah-olah sedang mengamuk kepada manusia karena dosa manusia itu sendiri. Disana-sini kedengaran suara orang menjerit minta tolong dan suara orang merintih terhimpit batu dan sebagainya, tiada yang sempat menolongnya. Suara dahsyat bergegar-gegar, pohon-pohonan terus menerus roboh bertumpang tindih. Gedung-gedung yang tinggi hancur berantakan, kelihatan orang-orang laki-laki dan wanita berlari-larian seperti orang gila karena ketakutan.
Mereka berlari-lari dari dalam rumah, karena takut tertindih rumah, keluar untuk menyelamatkan diri, akan tetapi apa lacur, diluar pohon-pohonan roboh timpa menimpa, diselang-selang tiang-tiang listrik roboh berantakan dijalan raya. Berhari-hari penduduk dunia dalam suasana azab bencana alam, siang dan malam bumi bergoyang terus menerus, tiada ada sebuah gedung tegak berdiri, dan tiada suatu bangunan yang tidak hancur. gunung-gunung terus menerus suaranya berdentuman memuntahkan batu-batu api menyala, dan letusan-letusan gunung itu menyebabkan terjadinya gempa bumi, seluruh dunia keadaannya sama demikian. Mayat-mayat manusia bergelimpangan disana-sini, tidak ada yang mengangkatnya. Kendaraan-kendaraan kelihatan disana-sini jungkir balik tidak keruan, barang yang begitu mahal sudah tidak ada harganya lagi.
Alangkah hebat dan dahsyatnya azab kiamat itu !
Perhatikan Firman Alloh :
الْقَارِعَةُ
مَا الْقَارِعَةُ
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ
يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ
وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ
"Hari Kiamat, ( Sebagian ahli tafsir mengartikan "Suara yang hebat" )
apakah hari Kiamat itu?
Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan."
( Q.S Al-Qori'ah ayat 1-5 )

فَإِذَا بَرِقَ الْبَصَرُ
وَخَسَفَ الْقَمَرُ
وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ
يَقُولُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ


"Maka apabila mata terbelalak (ketakutan),
dan apabila bulan telah hilang cahayanya,
dan matahari dan bulan dikumpulkan,
pada hari itu manusia berkata: "Ke mana tempat berlari?"
( Q.S Al-Qiyamah ayat 7-10 )

Dengan membaca ayat Al-Qori'ah dan ayat Al-Qiyamah, kita dapat membayangkan bagaimana hebatnya bencana alam ketika itu, manusia berlarian kesana kemari ketakutan mencari tempat perlindungan. Tetapi sia-sia belaka, tidak ada setapak pun atau sejengkal tanah yang aman buat manusia.
Yang lebih dahsyat lagi gunung-gunung yang begitu menjulang tinggi sampai ribuan meter tingginya, maka dengan sebab dentuman yang hebat yang tidak hentinya akhirnya menjadi rata dengan bumi. Tanah gunung beterbangan kesana kemari, seolah kapas ditiup angin. Kemudian tanah dan batu-batu gunung jatuh kebumi menimpa apa yang ada di muka bumi.
Apakah kejadian begini tidak hebat? Dimanakah dapat melarikan diri dari bencana ini?
Apakah orang tidak tercengang hatinya melihat bulan tiba-tiba menjadi hilang cahayanya, seperti pelita kehabisan minyak !!
إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ
وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ
وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ
وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ
وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ
وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ

"Apabila matahari digulung,
dan apabila bintang-bintang berjatuhan,
dan apabila gunung-gunung dihancurkan,
dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan)
dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,
dan apabila lautan dijadikan meluap"
( Q.S At-Takwir ayat 1-6 )

Belum cukup keheranan hati manusia sampai disitu saja, setelah melihat bulan lenyap cahaya lalu menjadi gelap gulita. Tetapi yang lebih mengejutkan lagi, matahari yang bersinar terang dan panas tiba-tiba pun hilang cahanya sama sekali. Keadaan seluruh alam dunia terus menjadi gelap pekat dimana-mana. Dunia sedang kiamat.
Manusia tetap manusia yang tidak luput dari keheranan dan ketakutan, tengah manusia didalam kebingungan dan ketakutan, serta keheranan yang tidak habis-habisnya, maka pada waktu itu bintang-bintang yang bertaburan di cakrawala, yang beribu-ribu jumlahnya, lalu berjatuhan runtuh ke muka bumi. Bukan main dahsyatnya bencana alam dikala itu, disana sini terdengar ledakan-ledakan hebat dan suara menggelegar membelah akibat daripada bintang yang berjatuhan dari langit.
Pada masa itu panas permukaan bumi luar biasa, hingga air laut menjadi kering, pertama oleh timbunan tanah dan batu yang disemburkan dikala gunung-gunung meletus dan kedua oleh batu-batu meteor dari bintang-bintang itu jatuh tertimbun ke dalam laut.
Dapat dibayangkan, bagaimana binatang-binatang buas dan binatang liar dihutan, mereka dalam ketakutan dan hilang kebuasannya, mereka jadi berkumpul karena ketakutan mendengar suara bergelegar yang memekakakkan telinga. Akhirnya mereka pun mati juga tertimbun tanah dan batu-batu yang berjatuhan di hutan-hutan belukar dan tempo-tempo timbul kebakaran yang memusnahkan mereka.
Alangkah dahsyatnya bencana kiamat itu, demikian keadaan dunia dalam proses kehancurannya, akan hancur semua isinya dan segala yang ada di muka bumi menuju kepada kemusnahannya.
Dalam pada itu datang angin bertiup sangat kencang entah angin apa namanya, diterbangkan segala apa yang ada dimuka bumi. Dan kemudian pada saat yang genting itu malaikat Isrofil meniup sangkakala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar