12 Juli 2009

NABI ISA MENJADI HAKIM YANG ADIL

Tentang kedatangan Nabi Isa Ibnu Maryam, Nabi Muhammad s.a.w. telah menerangkan dengan sabdanya :

وَالَّذِي نَفْسِى بِيَدِهِ لَيُوْ سِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمْ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًاعَدْلًافَيَكْسِرَ الصَّلِيْبَ وَيُقْتَلُ الْخِنْزِيرَوَيَضَعُ الجِزْيَةَ وَيَفِيضُ الْمَالُ حَتَّىٰ لَايُقْبَلُهُ أَحَدٌ حَتَّىٰتَكُونَ السَّجْدَةٌَ الوَاحِدَةُخَيْرًامِنَ الدُّنْيَاوَمَا فِيهَا
رَوَاهُ البُخَرِى


"Demi diriku yang tergenggam didalam kekuasaan-Nya. Sudah dekat pasti akan turun Isa bin Maryam menjadi hakim yang Adil. Akan dihancurkan kayu salib, akan dibunuhnya babi, akan dihapus pajak-pajak dan harta akan melimpah ruah, sehingga orang tidak mau menerima sedekah. Satu kali sujud lebih baik daripada dunia dan isinya"

Dizaman kedatangan Nabi Isa nanti keamanan sangat terjamin, berkat karena semua orang telah sadar dan beriman. Dapat diumpamakan, jika anak kambing dicampur dikandang macan, niscaya selamat tidak dimakan macan. Demikian kiranya andaikata anak gadis berjalan seorang diri ditengah malam, tidak ada seorang laki-laki yang akan menganggunya apalagi memperkosanya. Demikian pula jika orang kehilangan uang atau barang-barang tidak usah cemas dan khawatir, barang itu akan dikembalikan oleh orang yang menemuinya.
Nabi Isa membawa undang-undang Islam,dilarang orang memperjual belikan barang yang haram, seperti menjual minuman keras, dilarang orang menjual daging babi bahkan binatang babi harus dibunuh tidak boleh di pelihara.
Selain itu dihapuskan pemungutan pajak-pajak, tapi sebagai gantinya orang diwajibkan berzakat, dari hasil perusahaan, perdagangan dan pertanian sebanyak dua setengah persen. Pada masa itu harta benda melimpah-limpah aman makmur, gemah ripah loh jinawi.
Dizaman itu digunakan undang-undang Al-Qur'an, tentang kriminalitas. Perampok, pencuri dengan undang-undang harus dipotong tangan, orang berzina laki-laki dan perempuan harus menjalankan hukum Rajam (dera), orang yang membunuh dikenakan hukuman dibunuh pula. Dimasa itulah orang merasa aman seaman-amannya, karena kesadaran dan keinsyafan yang merata, seluruh lapisan masyarakat dan karena semua penduduk dunia masa itu betul-betul beriman dan betul-betul taqwa kepada Tuhan.
Sebagaimana Firman Tuhan dalam surat Al-A'raaf ayat 96 :

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,"

Firman Tuhan dalam ayat lain surat Huud ayat 3 :

وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى

"dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan."

Semua 'Ulama sependapat, bahwa Nabi Isa tidak membawa syari'at baru, hanya membawa syari'at Nabi Muhammad s.a.w.
Dikatakan pula, sesudah itu Nabi Isa beristeri dan mempunyai anak. Kurang lebih sepuluh tahun lamanya Nabi Isa berada di dunia bersama Imam Mahdi, kemudian beliau wafat seperti biasanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar