01 Juli 2009

SIAPA MENGENAL DIRINYA, NISCAYA AKAN MENGENAL TUHANNYA

Firman Alloh Ta'alaa dalam surat Adz-Dzaariyaat ayat 21 :

وَفِي أَنْفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ

"dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"

Kita sama mengetahui, bahwa manusia itu ada mempunyai tubuh kasar dan mempunyai tubuh halus. Yang dinamakan tubuh kasar itu adalah yang berbentuk badan, kepala, tangan dan kaki. Dan badan kasar ini terdiri dari darah, daging, kulit dan tulang. Akan tetapi jika manusia cuma mempunyai badan kasar dan badan halus (ruh) saja tanpa akal, maka manusia itu menjadi orang gila namanya. Karena orang gila itu sudah hilang akalnya. Bukankah demikian?
Sesungguhnya yang menjadi tenaga atau dorongan dalam diri manusia, bukan hanya akal saja. Sesungguhnya manusia diperlengkapi oleh Tuhan dengan berbagai tenaga selain dari pada ruh atau nyawa.
Perinciannya adalah sebagai berikut :
1. Jasmani
2. Ruh
3. Rawan
4. Akal
5. Hawa
6. Nafsu
7. Dunia
8. Malaikat
9. Syetan

Marilah dibawah ini kita coba membahas satu persatu apa gunanya dan manfaatnya dan apa karyanya masing-masing itu.

1. Jasmani adalah tubuh kasar yang menempati ruh, dan gunanya ruh itu adalah, menghidupi jasmani itu dari ubun-ubun kepala sampai ke ujung kaki.

2. Ruh (nyawa) yang menghidupi sekujur tubuh manusia dan menumbuhkan tubuh manusia sejak ia berada dalam kandungan sampai lahir di dunia dan sampai batas ajalnya.

3. Rawan, adalah pekerjaan menghayal, membayangkan sesuatu baik hal-hal belum datang atau hal-hal yang telah lalu. Misalnya seorang pengarang, dia dapat menghayalkan sesuatu sehingga menjadi buah karangan, demikian juga pelukis, demikian pula orang sedang dimabuk cinta, tergambar dan terbayang hal-hal yang mengasyikan padahal belum dialaminya.
Hayal atau Rawan ini tidak terdapat pada binatang, semua orang ada "rawan"nya cuma ada kuat ada yang lemah, dan rawan itu bertempat dalam otak manusia. Oleh karena itulah manusia sifatnya membangun. Karena dia mempunyai Khayal yang diterbitkan oleh rawan. Sekecil-kecilnya adalah membangun Rumah tangga.

4. Akal ; adalah satu nikmat pemberian Tuhan yang mahal harganya. manusia diwajibkan beragama karena akalnya. Akal inilah sebagai alat penerangan bagi manusia. Maka dengan akal inilah manusia dapat memilih mana jalan yang baik dan mana jalan yang buruk. dan dengan akal itu manusia bisa menimbang dan memberi putusan, bersalahkah dia atau tidak. Maka dalam agama islam, dilarang orang minum minuman keras, karena minuman itu akan merusak akalnya, meskipun cuma sebentar saja.

5. Hawa, adalah perasaan. Tiap-tiap manusia mempunyai perasaan. Rasa senang, rasa susah, rasa puas, rasa tertekan, rasa cinta, rasa benci, rasa mulia, rasa hina dan sebagainya. Jadi orang yang tidak mempunyai perasaan samalah orang itu seperti orang yang sudah amti jiwanya.

6. Nafsu adalah keinginan. Ingin senang, ingin kaya, ingin pangkat, ingin mulia, ingin kemasyhuran, ingin nama baik. Pendeknya 1001 macam keinginan, akan tetapi hawa dengan nafsu adalah bergandengan. jika orang sedang mendapat rasa sakit, tentu ingin sembuh, Jika sedang merasai susah tentu ingin senang, Jika sedang mempunyai rasa cinta, tentu ingin bertemu kepada yang mencintainya, jika sedang merasa marah, ingin mengomel atau ingin memukul begitulah seterusnya.

7. Dunia, adalah hobby atau kesenangan. Tiap-tiap manusia mempunyai hobby atau kesenangan, tetapi hobby orang tidak serupa dan kadang berubah. Ada orang yang Hobby nya memelihara burung, ada yang senang mengumpulkan perangko bekas, ada yang senang main judi, ada juga yang senang mengadu ayam jago dan bermacam-macam coraknya, itulah dunianya manusia.
akan tetapi hobby yang tidak terlarang dalam agama adalah halal. Misalnya hobby mencari harta dengan jalan yang halal. dengan berniaga, berusaha, bertani dan sebagainya. dan ada hobby yang terlarang oleh agama. umpamanya, hobby main judi, hobby mencuri, hobby menipu dan sebagainya.

8. Bahwa malaikat itu jauh daripadanya. padahal hakikatnya tidak demikian, Dia (malaikat) itu adalah dekat, sebagaimana Firman Alloh dalam surat Al-Infitaar ayat 10-11 :

وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ * كِرَامًا كَاتِبِينَ


"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu)". "yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu)".

Kemudian selain daripada jadi penjaga, malaikat itu dikala kita tidur, jangan sampai kemasukan semut lobang hidung kita, atau mulut kita sedang terbuka. Karena tidak semua orang yang sedang tidur tertutup, juga malaikat itu dapat kita mintakan bantuannya.
Cobalah ketika pembaca mau tidur, ucapkanlah demikian : "Hai malaikatku, bangunkanlah aku jam sekian untuk bangun sholat tahajjud atau sholat shubuh". Ingsya Alloh pada waktunya sebagaimana yang saudara minta atau pesankan tiba-tiba mata saudara melek terbuka sendiri pada waktu itu.
Hal demikian ini kami telah kerjakan dan membuktikan. bolehlah saudara coba asal niat yang baik!

9. Syetan, Sesungguhnya syetan ini bukan jauh tempatnya, Dia bukan bertempat dikuburan atau di hutan lebat, dia bertempat di dada manusia.
Cobalah perhatikan Firman Alloh dalam Surat An-nash :

الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ * مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

"yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,". "dari jin dan manusia".

Maka jelas syetan itu tempatnya di dada manusia. Coba perhatikan ketika kita sedang sembahyang, macam perasaan kita di goda supaya ingat ini dan itu. Padahal sebelumnya kita Tabiratul ihram tidak ingat apa-apa. Itulah salah satu hasil pekerjaan Syetan.
"Apakah manfaatnya syetan itu pada diri manusia? sedang nyata-nyatanya mengganggu kekhusyu'an dalam sembahyang".
Tiap-tiap sesuatu yang Tuhan Ciptakan pasti ada gunanya. Contohnya seperti api misalnya, api ini sangat besar manfaatnya bagi manusia bukan? Kita tidak akan hidup jika tanpa api. justeru api itupun tidak sedikit membuat celaka kepada manusia. Maka jika manusia tidak berhati-hati memakai api, niscaya timbul kebakaran yang akan menjadi bahaya bagi manusia itu sendiri.
Demikian pula syetan pada diri manusia, syetan itu asalnya Jin, maka jin itu Tuhan jadikan dari api. Dan adanya syetan dalam diri manusia adalah untuk menerbitkan amarah atau Ghodhob, sebagaimana Nabi Muhammad s.a.w. mengatakan :

"Alghodhobu minasyaithooni" artinya "Amarah itu daripada Syetan".

Jadi tegasnya Tuhan jadikan syetan pada manusia untuk menerbitkan amarah manusia dan kita dapat membayangkan bagaimana jika kiranya manusia tidak mempunyai amarah? Cuma barangkali orang yang berubah akalnya (sedang mabuk) yang tidak mempunyai marah.
Akan tetapi boleh orang marah kepada yang mempunyai kesalahan, tetapi jangan sampai merusak sesuatu atau merugikan orang lain atau merugikan diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar