24 Juli 2009

NABI MUHAMMAD S.A.W. LEBIH CINTA KEPADA UMATNYA DARIPADA KELUARGA BELIAU SENDIRI

Terbukti tatkala beliau bangkit dari kubur, beliau tidak bertanya : "Dimana isterinya 'Aisyah? Tidak ditanyakan di mana puterinya Fatimah? Dan tidak ditanyakan dimana berada cucunya Hasan dan Husein, pun beliau tidak menanyakan dimana sahabatnya Abu Bakar dan lain-lain. Tetapi yang ditanyakan hanya umatnya, hanyalah disini bahwa betul beliau sangat memikirkan nasib umatnya."
Oleh sebab itu kita yang jadi umatnya, sudah sepantasnya mempunyai rasa cinta kepada Nabi kapan saja atau dimana saja, sebagai tanda mempunyai rasa cinta.
Alloh berfirman :

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (33:56)

Perhatikan, kalau Alloh dan para malaikat selalu bershalawat kepada Nabi, mengapakah umat tidak mau mengucapkannya.
Marilah kita ikuti riwayat Nabi selanjutnya.
Selesai itu Nabi terbang dengan "Burok" bersama malaikat-malaikat itu, menuju 'Arsy Alloh. Setelah tiba disana Nabi turun dari kendaraan lalu sujud ke hadirat Illahi dengan khusu' dan khidmat.
Kemudian Alloh berfirman :
"Hai Muhammad, angkatlah kepala anda. Di saat ini sesungguhnya tiada semestinya anda bersujud, karena akhirat bukan tempat untuk ibadat, bukan tempat ruku' dan sujud. Hari ini, tempat aku menghisab dan membalas amal-amal hambaku."
Angkatlah kepala anda, mohonkan barang pintamu, niscaya Aku kabulkan.
Ya Tuhanku, kata Nabi : "Hamba tidak akan meminta yang berlebih-lebihan, kecuali apa yang Tuhan telah janjikan kepada hamba untuk umat hamba."
Demikian permohonan Nabi untuk umatnya sekali lagi umatnya dan untuk umatnya.
Alloh berfirman : "Aku akan beri jaminan umat anda, yang mana ridhoi dari mereka itu."

وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰ

"Dan kelak Tuhan-Mu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas."

Dalam pengertian ayat ini, Tuhan menjanjikan syafa'at atau grasi, pengampunan kepada Umat Nabi Muhammad s.a.w. yang Nabi senangi karena amalnya yang salih. Dalam hal ini berarti Nabi memberi syafa'at kepada umatnya tidak asal semaunya saja yang Nabi Ridhoi, beliau memberi syafa'at bukan kepada sembarang orang.
Dalam hal ini saudara dapat membaca seterusnya dalam tulisan ini, Siapakah yang Nabi berikan syafa'at, dan cara bagaimanakah beliau memberi syafa'at pada umatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar