07 Juli 2009

TANDA-TANDA KIAMAT

Pembaca Yang Budiman.
Dengan membaca risalah ini, Ingsya Alloh memadailah untuk menambah pengetahuan dan keyakinan, dan yang menjadi puula akan bertambahnya iman. Karena beriman dengan hari kiamat, adalah salah satu rukun dari pada rukun iman yang enam.
Cobalah perhatikan Firman Alloh di dalam surat Al-Baqarah :

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

الم
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ


-Alif laam miin.07
-Kitab08 (Al Quraan) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,09
(yaitu) mereka yang beriman10 kepada yang ghaib,11 yang mendirikan shalat,12 dan -menafkahkan sebahagian rezki13 yang Kami anugerahkan kepada mereka.
-dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan -Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu,14 serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.15
-Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.16

(07) : Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al-Quran seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan Al-Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al-Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al-Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.

(08) : Tuhan menamakan Al-Quran dengan Al Kitab yang di sini berarti "yang ditulis", sebagai isyarat bahwa Al-Quran diperintahkan untuk ditulis.

(09) : Takwa yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.

(10) : Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. Tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu.

(11) : Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. Percaya kepada yang ghjaib yaitu, meng-i'tikadkan adanya sesuatu "yang maujud" yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, Malaikat-Malaikat, Hari akhirat dan sebagainya.

(12) : Shalat menurut bahasa Arab: doa. Menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. Mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.

(13) : Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. Menafkahkan sebagian rezki, ialah memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.

(14) : Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum Muhammad s.a.w. ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Quran seperti: Taurat, Zabur, Injil dan Shuhuf-Shuhuf yang tersebut dalam Al-Quran yang diturunkan kepada para Rasul. Allah menurunkan Kitab kepada Rasul ialah dengan memberikan wahyu kepada Jibril a.s., lalu Jibril menyampaikannya kepada Rasul.

(15) : Yakin ialah kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri keraguan sedikitpun. Akhirat lawan dunia. Kehidupan akhirat ialah kehidupan sesudah dunia berakhir. Yakin akan adanya kehidupan akhirat ialah benar-benar percaya akan adanya kehidupan sesudah dunia berakhir.

(16) : Ialah orang-orang yang mendapat apa-apa yang dimohonkannya kepada Allah sesudah mengusahakannya.

Demikian keterangan ayat Albaqarah dari ayat 1 sampai ayat 5, dan perhatikan pula surat Al-Hajj ayat 1 sampai ayat 2 :

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ

يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَىٰ وَمَا هُمْ بِسُكَارَىٰ وَلَٰكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ

"Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)."

"(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya."

Demikian hebatnya bencana alam ketika kiamat, yang nati akan dialami oleh umat manusia dan dialami oleh dunia sendiri. Namun masih banyak tanda-tanda yang lain lagi.
Dalam surat Al-Isro' ayat 58 Tuhan terangkan :

وَإِنْ مِنْ قَرْيَةٍ إِلَّا نَحْنُ مُهْلِكُوهَا قَبْلَ يَوْمِ الْقِيَامَةِ أَوْ مُعَذِّبُوهَا عَذَابًا شَدِيدًا ۚ كَانَ ذَٰلِكَ فِي الْكِتَابِ مَسْطُورًا

"Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh)."

Nabi Muhammad s.a.w. bersabda :

لاتقُومُ السَّاعَةُ حتى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزلازِلُ وَيَتَقَارَبَ الزمَانُ وَتَظهَرُالفِتَنُ وَيَكْثُرَ الهَرْج وَهُوَالقتْلُ حتى يَكْثُرَفِيكمُ المَالُ فَيَفِيض

"Tidak akan pernah terjadi hari kiamat, sehingga tertahan ilmu pengetahuan, banyak terjadi gempa bumi, waktu berjalan terasa sangat cepat,nyata segala macam fitnah, banyak terjadi kekacauan yaitu pembunuhan (peperangan) sehingga harta benda pada kamu melimpah ruah.

Dari sabda Nabi ini, kita dapat mengetahui beberapa ciri-ciri yang khas daripada tanda-tanda kiamat itu. Yang dimaksud dengan tertahannya ilmu, adalah ilmu pengetahuan agam, lantaran kebanyakan orang kurang memperhatikan ilmu agama. Seperti umum semua mengetahui bahwa Al-Qur'an itu bahasa arab. Maka itu orang tidak mungkin dapat mengerti ma'nanya Al-Qur'an jika orang itu tidak mengerti bahasa arab dan orang itu tidak akan mengerti bahasa Al-Qur'an jika tidak belajar bahasa arab.
Dan kenyataannya dimana-mana orang tidak menaruh minat untuk mempelajari bahasa arab. Meskipun ada, hanya terbatas pada pesantren-pesantren saja yang memberi pelajaran bahasa tersebut.
Satu lagi ciri-ciri kiamat, ialah sering terjadi bencana gempa bumi dimana-mana. Seperti pernah terjadi gunung meletus dibali, gempa bumi yang terjadi di pulau tersebut pada akhir-akhir ini. Ibarat orang yang sudah tua, sering menderita sakit-sakitan, tempo-tempo sering batuk-batuk yang tidak berhentinya. Maka bumi kita ini memang sudah tua umurnya, dia sudah mulai batuk menandakan ajal sudah dekat. Itulah tandanya sering terjadi gunung meletus yang batuk-batuk memuntahkan isi perutnya.
Kemudian selain dari itu, kini lahirlah segala macam Fitnah, tuduh menuduh, silih menjatuhkan, perebutan kekuasaan dan sebagainya.
Banyak terjadi pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, penipuan. Kerusuhan rasial antara golongan dengan golongan lain. Peperangan yang tidak henti-hentinya dimana-mana. Dan harta benda melimpah ruah, orang disana-sini membangun gedung-gedung yang megah dan di jalan hilir mudik orang mengendarai mobil-mobil yang mewah yang mahal harganya. Inilah jaman mutaakhir atau akhir jaman.
Nabi Muhammad s.a.w. bersabda pula :

Inna min asyroothis saa'ati an yurfa'al 'ilmu wayatsbutul jahlu wayusyrobal khomru wayadh haroj djinaa wataktsuron nisaa u wayaqillar rojulu hatta yakuna likhomsiinam ro atan alqoyyimul waahidu.

"sesungguhnya daripada tanda-tanda kiamat bahwa, diangkat ilmu pengetahuan, tersebar tetap kejahilan (buta agama), diminumnya arak, pelacuran terang-terangan, lebih banyak kaum wanita, sedikit laki-laki, sehingga dapat dibandingkan 50 orang perempuan banding satu laki-laki.

Para pembaca yang budiman.
Sesungguhnya apa yang Nabi terangkan, nyata kita dapat buktikan di zaman sekarang. Kalu kita suka layangkan fikiran kita dan lalu kita cocokkan, apa yang dikatakan Nabi itu, dengan situasi dunia dewasa ini, betul-betul demikian adanya.
Sekali lagi yang dikatakan tertahannya ilmu agama, ialah ilmu agama Islam. Maksudnya bukan ilmu itu tidak tersiar, bahkan makin tersebar luas. Penerangan agama berbagai tempat dan bermacam cara, yaitu melalui tabligh umum pada perayaan hari maulid Nabi s.a.w. pada peringatan Isra' dan mi'raj, di mesjid, di surau, di lapangan, di instansi-instansi pemerintah, di istana negara kita, pendek kata dimana saja umat islam berada dari kota-kota sampai ke desa.
Seruan shalat di kumandangkan melalui siaran televisi dan radio, tetapi perhatian orang seperti acuh tak acuh.
Penduduk Indonesia dari sabang sampai merauke mayoritas menganut agama islam. Namun yang bisa membaca Al-Qur'an diperkiraan hanya 25% saja. apalagi yang bisa menterjemahkan Al-Qur'an, mungkin tidak ada 10% , sedangkan Al-Qur'an itu adalah berisi undang-undang hidup atau peraturan hidup bagi manusia untuk dunia dan akhirat.
Umum cuma mengetahui bahwa Al-Qur'an itu berbahasa arab, akan tetapi sedikit sekali animo orang untuk mempelajari bahasa arab. Maka orang untuk dapat menguasai bahasa arab, ia harus membuang waktu, paling sedikit dua tahun. Dan oleh karena itu, timbul rasa segan akan mempelajari bahasa. Maka inilah salah satu sebab maka mengapa banyak orang islam tidak pandai membaca Al-Qur'an, dan masih banyak faktor-faktor lain. Yang menjadi sebab pula, karena orang tua yang beragama Islam tidak menaruh perhatian untuk menyekolahkan anak-anaknya di madrasah. Agama Islam katanya sudah memadai di berikan pelajarannya pada sekolah umum SD, SMP dsb-nya.
Kalau mereka menyekolahkan anak-anaknya pada sekolah umum, dari awal SD sampai kelanjutannya, tidak sedikit mengeluarkan biaya. Akan tetapi belajar agama cukup asal tahu rukun Iman, Islam, rukun Sembahyang, rukun Wudhu dsb-nya.
Demikian kebanyakan ibu-bapak orang islam mendidik dan mengajar anak-anaknya.
Selain itu, tidak sedikit yang meng-islam-kan anak-anaknya, cuma sunat atau dikhitan saja dan merasa cukup menamakan nama anaknya dengan nama islam, seperti Abdullah, Ahmad dsb-nya. Coba saja bayangkan : Bagaimana iman seorang akan menjadi kekar, teguh dan kuat?, jika dimasa kecil tidak mendapat ajaran Islam yang secukupnya.
Bagaimanakah anak itu akan dapat melaksanakan perintah agama dengan baik, jika pengetahuan agamanya kurang sempurna.
Nah demikianlah yang menjadi sebab utama mengapa ilmu agama jadi terbatas, dan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan inilah pula yang menjadi penyebab utama orang jadi tidak segan-segan melakukan perbuatan yang dilarang dalam agama, dan meninggalkan perintah agama.
Sudah jelas dengan sebab Jahil dalam ilmu agama, inilah penyebab utama orang tidak segan-segan melakukan kejahatan.
Sebagaimana kita sering baca dalam surat-surat kabar, sering kali anak-anak mudah melakukan kejahatan, pemerkosaan, pembunuhan, penjambretan, bukan karena semata-mata benda, maka tidak lain sebagian karena pemuda-pemuda tersebut adalah karena kekosongan iman, dalam dadanya. dan kekosongan iman inilah penyebab utama yang membawa manusia terjerumus ke lembah dosa dan nista.
Sudah dapat kita saksikan dizaman kini, dalam segala macam bentuk perjudian tersebar luas dimana-mana, dalam segala lapisan masyarakat senang berjudi, dari tingkat atas sampai tingkat menengah, sampai ke tingkat paling bawah. Dari mulai penduduk kota sampai penduduk desa, dari pegawai kantor sampai ke penarik becak, sampai ke pedagang kecil sampai ke pak tani.
Dari orang dewasa sampai anak-anak populer judi atau perjudian telah menjadi "Hobby" atau kegemaran rakyat. Jadi jika kami layangkan pada beberapa puluh tahun yang lalu, tidak seperti kini keadaannya. Nah inilah dia apa yang dikatakan Nabi dalam sabdanya, dan inilah ciri-cirinya bahwa dunia sudah mendekati masa kiamat.
Sebagian pula tanda-tanda kiamat itu, ialah lebih banyak jumlah kaum wanita yang menerjunkan dirinya ke dunia pelacuran. Kini terjadi dimana-mana, di eropa maupun asia, juga di tanah air kita sendiri, sehingga pemerintah turut menanggulangi tentang pelacuran ini. Inilah suatu problem yang sukar diatasi dan sukar dihilangkan, dan dapat dikatakan inilah suatu penyakit masyarakat yang sudah kronis yang sukar dihilangkan.
Dan jika kita selidiki sebagian besar bukan semata-mata tekanan bathin atau ekonomi, akan tetapi adalah karena kerapuhan jiwa dan kelemahan Iman. Akan tetapi jika ditanyakan kepada wanita-wanita yang menerjunkan diri dalam kancah perzinahan, bermacam-macam alasan mereka itu. Seribu satu macam alasan mereka dapat kemukakan. Maka dalam soal ini kita tidak dapatkan pada sebelah pihak wanita saja, karena mereka tidak akan menjual, jika tidak ada pembelinya dari pihak golongan orang laki-laki. Dapat kita ambil kesimpulan pihak laki-laki itulah penyebab utamanya, mengapa banyak timbulnya pelacuran. kita yakin tidak semua laki-laki yang mau berbuat kejahatan seperti itu. Jadi yang menjadi pokok adalah dari karena kebejatan moral orang laki-laki itu sendiri yang menginginkan kepuasan hawa nafsu, mencari harta-harta dengan jalan yang mudah. Tidak memikirkan akibatnya akan merusak moral kaum ibunya sendiri dan moral bangsanya sendiri.
Sudah terang sumber atau pokok timbul segala macam gejala kerusakan moral, budi pekerti, kehancuran iman, dari pihak kaum laki-laki yang tida mempunyai rasa tanggung jawab buat masa depan, apalagi untuk akhiratnya.
Dan kaum laki-laki yang suka melakukan perzinahan adalah karena kelebihan harta, atau padanya harta telah melimpah ruah.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad s.a.w. :

حتى يَكْثُرَفِيكمُ المَالُ فَيَفِيض

...sehingga harta benda pada kamu melimpah ruah."

Sesungguhnya bagi orang laki-laki yang telah beriman, jika mereka mendapatkan kekayaan, mereka mengertilah bahwa harta itu adalah barang titipan dari Tuhan. Demikian pula jika mereka mendapat pangkal atau derajat, jabatan dsb.nya.
Firman Alloh S.W.T. dalam surat Al-Imraan ayat 26 :

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

"Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (3:26)

Para pembaca yang budiman.
Sebagai seorang mu'min yang ta'at, selagi mendapat harta atau pangkat, ia tidak lupa daratan. Ia bersyukur kepada Tuhan, ia tahu dan bijaksana, ia pergunakan hartanya dengan hati-hati. Tidak akan mau ia membuangkan hartanya pada jalan mubadzir, apalagi dalam maksiat.
Sekali lagi lain halnya, bagi laki-laki yang kurang ilmu agamanya, akan menjadi lemah imannya, kebetulan banyak hartanya, besar pula nafsu birahinya. Lalu ia tidak segan-segan mengobral hartanya untuk menuruti hawa nafsunya. Tentunya yang menjadi penasaran adalah wanita. Maka tidak heran pada masa kini sering terjadi gadis-gadis cantik hilang di culik orang yang tak tentu rimbanya. Maka inilah pula yang menjadi penyebab banyaknya pelacuran, dan beginilah akibatnya orang-orang yang kelebihan harta, beginilah jaman kita sekarang! dan inilah tanda-tandanya zaman sudah akhir atau akhir zaman.
Di zaman kita sekarang ini, sering kita lihat orang cepat menjadi kaya. Beberapa tahun yang lalu orang itu kelihatan hidupnya biasa saja, tapi kemudian kini dia sudah menjadi kaya. Dulu dia hanya pekerja sebagai seorang supir, namun kini dia sudah menjadi milioner. Dulu dia cuma menjadi petani miskin, tapi kini sudah menjadi kaya raya.
Ini menunjukan harta benda sudah melimpah ruah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar